35.Asy-Syakuur

 1. Pengertian Nama Asy-Syakuur

Asy-Syakuur (الشكور) adalah salah satu dari Asmaul Husna yang berarti Yang Maha Mensyukuri. Nama ini menunjukkan sifat Allah yang sangat menghargai dan menerima amal perbuatan hamba-Nya.Asy-Syakuur menggambarkan betapa Allah tidak hanya mengakui amal baik yang dilakukan oleh hamba-Nya, tetapi juga memberikan balasan yang berlipat ganda atas setiap kebaikan yang mereka lakukan.

Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: “Dan Allah Maha Mensyukuri dan Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 158) “Sesungguhnya, Allah tidak akan menghilangkan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Imran: 145)

Pengertian namaAsy-Syakuur mengajarkan kita tentang pentingnya sikap syukur, baik dalam konteks hubungan kita dengan Allah maupun dalam hubungan kita dengan sesama manusia.

 

2. Hikmah dari Nama Allah Asy-Syakuur

" Asy-Syakur berarti Allah yang memberikan balasan dengan derajat yang sangat tinggi atas sedikit ketaatan yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya. Allah memberikan balasan atas amal ibadah yang dilakukan hamba di dunia dalam waktu beberapa saat dengan nikmat di akhirat yang tiada batasnya.

Perintah Allah mungkin sedikit, tetapi balasan yang diberikan-Nya sangat besar. Setiap kali Allah memerintahkan kita dengan perintah-Nya, maka apabila kita melaksanakan perintah tersebut, kita akan dibalas dengan balasan yang tak terhingga. Firman-Nya: "Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." Artinya: Bahwa Tuhan kami sungguh Maha Pengampun dan Maha Mensyukuri. Maksud dari ayat ini adalah apabila kita memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita, Allah akan mengampuni kita dan memberikan kita hadiah serta balasan yang sangat besar, karena Dia adalah Asy-Syakur.

Dan juga firman Allah: "Barang siapa yang melakukan satu kebaikan, Kami tambahkan padanya kebaikan yang lebih besar. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." Ini artinya bahwa siapa saja yang berusaha melakukan satu kebaikan, Allah akan menambah kebaikan itu menjadi lebih besar. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.

Salah satu contoh Asy-Syakur sebagaimana sabda Rasulullah : "Barang siapa yang akhir perkataannya adalah 'La ilaha illallah', maka dia akan masuk surga." Artinya: Siapa saja yang kalimat terakhirnya adalah 'La ilaha illallah' maka dia akan masuk surga.

Dengan kalimat yang ringan dan pendek yang kita ucapkan sebagai perkataan terakhir, kita akan diberikan balasan surga. Ini adalah balasan yang luar biasa, yang menunjukkan bahwa Allah sangat mensyukuri apa yang kita lakukan. Mengenai hal ini, disunnahkan ketika mengunjungi orang sakit atau sakaratul maut untuk mengajarkan kalimat 'La ilaha illallah' dengan lembut dan perlahan.  Janganlah kita mengatakan kepada orang yang sakit, "Baca dzikir," tetapi langsung saja kita bisikkan kalimat "La ilaha illallah" dengan lembut. Apabila orang yang sakit setelah mengucapkan dzikir tersebut berbicara dengan kata-kata lain, maka hendaknya kita ulangi lagi talqinnya.

Contoh lain dari sifat Asy-Syakur Allah, sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya: "Barang siapa yang melakukan shalat sunnah dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum Subuh), maka Allah akan memberinya balasan yang lebih baik dari dunia dan seisinya."

Dengan sifat Asy-Syakur, Allah memberikan ganjaran yang lebih baik daripada dunia dan segala isinya hanya dengan melakukan shalat sunnah dua rakaat.

Orang-orang yang memiliki keyakinan kuat kepada Allah, setiap kali ada perintah dari Allah, mereka segera melaksanakannya, karena mereka yakin akan balasan yang sangat besar yang Allah berikan. Jika kita bandingkan dengan pekerjaan di dunia, sedikit upah yang kita terima setelah bekerja keras sangat jauh berbeda dengan balasan dari Allah. Jika kita beribadah kepada Allah sehari saja, dapatkah kita bayangkan berapa banyak balasan yang Allah sediakan untuk kita?

Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang berniat untuk melakukan satu kebaikan, namun tidak melakukannya, maka Allah akan menuliskannya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan apabila ia berniat untuk melakukannya dan ia melaksanakannya, maka Allah akan menuliskannya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan lebih banyak lagi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah salah satu makna dari Asy-Syakur, yaitu Allah memberikan balasan dengan balasan yang tidak terbayangkan.

Setelah kita beriman bahwa Allah memiliki nama Asy-Syakur, maka kita pun dituntut, demikian, maksudnya kita dituntut untuk menjadi "عَبْدًا شَكُورًا" atau hamba yang pandai bersyukur. Untuk menjadi hamba yang bersyukur, kita harus bisa bersyukur kepada Allah dan kepada manusia. Jika seseorang bersyukur kepada Allah namun tidak bersyukur kepada manusia, maka syukurnya tidak diterima. Nabi bersabda:

"Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah."

Artinya, tanda seseorang bersyukur kepada Allah adalah jika ia pandai bersyukur kepada manusia. Siapa saja manusia yang wajib kita syukuri dan bagaimana cara bersyukur kepada mereka?

1)   Manusia pertama yang wajib kita syukuri adalah Rasulullah . Jika bukan karena Rasulullah , kita tidak akan ada, dan jika bukan karena petunjuk beliau, kita tidak akan menemukan jalan yang benar. Sangat wajib bagi kita untuk bersyukur kepada Rasulullah. Bagaimana cara bersyukur kepada Rasulullah ? Secara umum, makna bersyukur kepada Rasulullah adalah mengikuti segala sesuatu yang beliau ajarkan, di antaranya dengan cara:

a.      Banyak memuji beliau, terutama jika menyukai orang-orang yang memujinya.

b.     Memperbanyak bacaan shalawat.

c.      Mencintai dan memperhatikan keturunan Rasulullah , terutama yang berada di sekitar kita. Harus diperhatikan kehidupan mereka, jika ada kekurangan dan kita mampu untuk membantu namun tidak melakukannya, maka belum sepenuhnya kita bersyukur kepada Rasulullah.

2)   Manusia yang juga wajib kita syukuri adalah kedua orang tua. Bagaimana cara bersyukur kepada orang tua? Jika orang tua masih hidup, cara bersyukur adalah dengan berbakti kepada mereka. Rasulullah bersabda yang artinya: "Sungguh rugi orang yang mendapati kedua orang tuanya di dunia, namun setelah mereka wafat, ia tidak masuk surga." Karena berbakti kepada orang tua adalah jalan lapang untuk mendapatkan surga, keridhaan Allah terletak pada keridhaan kedua orang tua. Jika kedua orang tua telah wafat, cara bersyukur kepada mereka adalah dengan menghadiahkan amal-amal baik kepada mereka. Dalam salah satu hadits, Rasulullah bersabda: "Barang siapa yang berhaji untuk bapaknya atau ibunya, maka sungguh ia telah menunaikan haji dan ia diberi pahala sepuluh kali lipat haji."

3)   Manusia yang wajib kita syukuri juga adalah suami. Rasulullah bersabda yang artinya: "Aku melihat dalam neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah para wanita." Para sahabat bertanya: "Mengapa, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Karena mereka sering kali tidak berterima kasih kepada suami-suami mereka." Seorang istri yang rajin beribadah kepada Allah namun tidak bersyukur kepada suaminya, maka ibadahnya akan sia-sia. Dan masih banyak lagi manusia-manusia yang harus kita syukuri, seperti guru, juga orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kita, bahkan terhadap orang yang tidak dekat dengan kita, baik tetangga maupun teman.

Jika kita sudah bersyukur kepada manusia, maka demikian pula kita bersyukur kepada Allah. Jadilah kita seorang "عَبْدًا شَكُورًا" (hamba yang pandai bersyukur). Dan Allah Maha Mengetahui kebenaran.

 

3. Pendidikan Karakter dalam Nama Allah Asy-Syakuur

Memahami dan menghayati nama AllahAsy-Syakuur sangat penting dalam pembentukan karakter seorang Muslim. Pendidikan karakter yang berlandaskan pemahaman ini menekankan nilai-nilai syukur, penghargaan, kerja keras, dan ketulusan dalam amal.

a. Sikap Syukur

Salah satu nilai utama yang dapat diambil dari namaAsy-Syakuur adalah sikap syukur. Allah yang Maha Mensyukuri mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Syukur adalah pengakuan kita atas segala karunia dan rahmat yang kita terima, baik yang besar maupun yang kecil.

Pendidikan karakter ini menekankan pentingnya mengingat dan menghargai setiap kebaikan yang kita terima dari Allah, serta menumbuhkan rasa syukur dalam diri kita. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: “Dan ingatlah, ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat-Ku kepada kalian; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'” (QS. Ibrahim: 7)

b. Penghargaan

Memahami namaAsy-Syakuur juga mengajarkan tentang pentingnya penghargaan terhadap usaha dan kerja keras orang lain. Allah yang menghargai amal perbuatan hamba-Nya mendorong kita untuk menghargai setiap usaha dan kontribusi yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita.

Pendidikan karakter ini menciptakan budaya saling menghargai, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dengan menghargai orang lain, kita membangun hubungan yang lebih baik dan meningkatkan motivasi untuk saling berbuat baik.

c. Kerja Keras dan Ketulusan

NamaAsy-Syakuur juga mengingatkan kita tentang pentingnya kerja keras dan ketulusan dalam beramal. Allah menghargai setiap usaha yang kita lakukan, selama itu dilakukan dengan niat yang baik dan tulus.

Pendidikan karakter ini mendorong individu untuk tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga menghargai proses dan usaha yang dilakukan. Hal ini tercermin dalam sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)

d. Kedisiplinan dan Konsistensi

Memahami namaAsy-Syakuur juga mendorong kita untuk memiliki sikap kedisiplinan dan konsistensi dalam melakukan kebaikan. Allah tidak hanya menghargai amal yang besar, tetapi juga amal kecil yang dilakukan secara konsisten.

Pendidikan karakter ini mengajarkan pentingnya komitmen dalam berbuat baik, serta disiplin dalam menjalankan ibadah dan amal shalih. Ketika kita disiplin dalam beramal, Allah akan mengakui dan membalas setiap usaha kita dengan baik.

e. Keteladanan

NamaAsy-Syakuur mendorong kita untuk menjadi teladan dalam sikap syukur dan penghargaan. Sebagai hamba Allah, kita seharusnya menunjukkan sikap syukur kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

Pendidikan karakter ini mengajak kita untuk menjadi panutan bagi orang lain dengan menunjukkan sikap bersyukur, menghargai usaha orang lain, dan beramal dengan tulus. Dengan menjadi teladan, kita dapat menginspirasi orang lain untuk mengembangkan sikap yang sama.

 

4. Kesimpulan

Nama Allah Asy-Syakuur, yang berarti Yang Maha Mensyukuri, mengajarkan kita tentang pentingnya sikap syukur, penghargaan, kerja keras, ketulusan, dan kedisiplinan. Pendidikan karakter yang berlandaskan pemahaman ini mendorong individu untuk hidup dengan penuh rasa syukur dan saling menghargai.

Dengan memahami bahwa Allah menghargai setiap amal perbuatan, seorang Muslim diharapkan untuk senantiasa berusaha melakukan kebaikan, menghargai usaha orang lain, dan bersikap tulus dalam setiap tindakan. Sikap ini akan memperkuat ikatan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Pendidikan karakter yang bersumber dari namaAsy-Syakuur diharapkan dapat membentuk pribadi yang bersyukur, menghargai, dan peduli terhadap orang lain. Dengan demikian, pemahaman terhadap namaAsy-Syakuur akan memperkaya karakter individu dan membawa kebaikan bagi diri sendiri serta orang lain di sekitarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2 Al-Rahim (الرحيم) – Maha Penyayang

6. "As-Salam"