Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

81. "الْمُنْتَقِمُ" (Al-Muntaqim)

  81. " الْمُنْتَقِمُ " (Al-Muntaqim) " الْمُنْتَقِمُ " adalah salah satu nama Allah. " الْمُنْتَقِمُ " berarti Dia yang Maha Membalas. Maksudnya adalah Tuhan yang memberikan balasan kepada orang-orang yang sombong dan menghukum orang-orang yang berdosa serta menimpakan siksaan atas mereka yang menzalimi orang lain, setelah diberikan peringatan dan diberikan kesempatan beberapa kali. Sehubungan dengan nama Allah ini, firman Allah dalam Al-Qur'an: "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya? Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berdosa." (Al-Kahfi: 57). Artinya: Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhan-Nya, kemudian dia berpaling dari ayat-ayat itu? Sesungguhnya Kami akan membalas orang-orang yang berdosa. Allah Maha Membalas, namun Dia membalas orang-orang yang melakuka...

58. “Al-Muhshi”

  58. Nama Allah “Al-Muhshi” Allah Ta’ala, Al-Muhshi, adalah nama Allah yang ke-85. Al-Muhshi artinya yang Maha Menghitung. Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Al-Muhshi adalah Dia yang Maha Mengetahui dan Maha Menghitung segala sesuatu dengan tepat. Allah berfirman, “Dan Dia meliputi segala apa yang ada pada mereka dan Dia menghitung segala sesuatu dengan jumlah yang teliti.” (QS. Al-Jinn: 28). Artinya, Allah mengetahui dengan pasti, tidak kurang dan tidak lebih, jumlah segala sesuatu. Allah mengetahui jumlah ikan di lautan, tidak ada sedikit pun yang kurang dari ketelitian-Nya. Dia mengetahui berapa jumlah malaikat, berapa jumlah para rasul, dan jumlah para nabi. Menurut beberapa ulama, jumlah para rasul adalah 313, ada juga yang mengatakan 314 dan 315. Pendapat-pendapat ini hanya perkiraan saja, sedangkan jumlah yang sesungguhnya hanya diketahui oleh Allah, Al-Muhshi. Jika kita sudah mengetahui dan meyakini bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ki...

6. "As-Salam"

  6. Nama Allah "As-Salam" "As-Salam" adalah salah satu nama Allah yang artinya adalah yang memberikan keselamatan. As-Salam berarti: yang keselamatan sifat-Nya, yaitu terbebas dari segala cacat, keselamatan perbuatan-Nya dari kekurangan, dan keselamatan perbuatan-Nya dari keburukan atau yang jahat. Wajib bagi kita meyakini bahwa As-Salam termasuk salah satu nama Allah, dan kita boleh berdoa atau memanggil Allah dengan menyebut "Ya Salam." Kita juga wajib meyakini bahwa tidak ada satu pun dari perbuatan Allah yang mengandung keburukan. Hal ini berbeda dengan takdir, di mana kita wajib meyakini bahwa takdir baik dan buruk datang dari Allah. Perbuatan Allah berbeda dengan takdir. Ketetapan atau takdir yang buruk dari Allah, misalnya sakit, kehilangan harta, dan lain-lain, meskipun musibah yang kita terima, baik pada diri kita sendiri, keluarga, atau pada orang lain, seperti sakit-sakitan, kehilangan orang yang kita cintai, dan lain-lain, sebenarnya bukan...

37. "Al-‘Ali"

  37. "Al-‘Ali" Makna dari nama Allah "Al-‘Ali" adalah "Yang Maha Tinggi". Penjelasan dari nama ini adalah bahwa Allah adalah Zat yang tidak ada kedudukan atau derajat yang lebih tinggi dari-Nya. "Al-‘Ali" berarti Yang Maha Tinggi atau yang memiliki derajat yang melampaui atau lebih tinggi dari segala sesuatu. Jangan kita memaknai "Maha Tinggi" ini dengan ketinggian secara fisik, seperti tinggi benda-benda seperti pohon atau lainnya, atau tinggi tempat seperti di atas langit atau di atas ‘Arsy. Keyakinan semacam itu berarti menganggap Allah sebagai benda, seperti paham Mujassimah (mereka yang menyerupakan Allah dengan makhluk). Yang dimaksud "Maha Tinggi" di sini adalah ketinggian derajat Allah. Untuk lebih memahami maksud dari "Maha Tinggi" ini, kita harus mengerti bahwa dalam segala sesuatu terdapat yang disebut "musabbab" (akibat), ada yang disebut "sebab", dan ada yang disebut "musa...

34. "Al-‘Azim"

  34. "Al-‘Azim" "Al-‘Azim" adalah salah satu nama Allah. Nama "Al-‘Azim" berarti Yang Maha Agung. Secara rinci, makna "Al-‘Azim" ini melampaui segala batas-batas akal sehingga tidak dapat dijangkau atau digambarkan secara hakiki oleh akal manusia. Sesuatu yang tidak dapat dijangkau atau dipahami oleh akal karena keagungannya, itulah yang disebut "Al-‘Azim". Sebelum seseorang disebut agung atau besar, tentu ia harus memiliki sifat-sifat yang pantas untuk menyandang nama "Al-‘Azim". Jika seseorang hanya memiliki ilmu yang sangat luas, itu belum cukup untuk disebut agung. Jika seseorang memiliki keberanian yang besar, itu juga belum cukup untuk disebut agung. Atau jika seseorang memiliki kedudukan yang tinggi, itu pun belum pantas disebut agung. "Agung" merupakan kumpulan dari berbagai macam sifat mulia sehingga pantas disebut "Al-‘Azim". Seperti yang kita ketahui bahwa urutan nama yang mendahului ...